Cara mencegah perpindahan kalor secara konduksi adalah dengan cara memakai konduktor yang memiliki simpanan kalor terbesar. Untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi adalah dengan cara membuat ruang hampa di sekitar fluida, sedangkan untuk mencegah perpindahan kalor secara radiasi adalah dengan cara membuat pemantul panas di sekitar sumber panas.
Contoh Alat Untuk Mencegah Perpindahan Kalor
Adapun contoh alat untuk mencegah perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah termos dan seterika. Berikut ini penjelasan cara kerja termos dan cara kerja seterika:
1. Termos
Cara kerja termos adalah sbb:
- Untuk mencegah agar zat cair yang ada di dalamnya tetap panas dalam waktu yang lama, maka botol termos dibuat dari gelas tipis rangkap dua, yang ruang di antaranya dibuat hampa udara agar hilangnya kalor secara konduksi sangat kecil.
- Sumbat gabus dimaksudkan untuk mengurangi hilangnya kalor secara konveksi melalui udara ke luar.
- Dinding luar termos dilapisi perak mengkilap, untuk mengurangi hilangnya kalor secara radiasi.
2. Seterika
Cara kerja seterika adalah sbb:
- Seterika terbuat dari bahan konduktor, misalnya kuningan atau besi, sehingga mengkonduksi kalor kepada pakaian yang diseterika.
- Pegangan seterika terbuat dari kayu agar tidak panas, karena kayu termasuk isolator, yaitu penghantar kalor yang kurang baik.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang cara mencegah perpindahan kalor dan contoh alat untuk mencegah perpindahan kalor. Semoga artikel diatas bermanfaat untuk kamu semua.