Salah satu fungsi usus besar adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Sisa makanan yang siap dikeluarkan dari tubuh disebut feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus besar tidak kembali ke usus halus, terdapat katup yang membatasi keduanya. Katup tersebut dinamakan katup ileosekal. Feses akan dikeluarkan oleh usus besar melalui rektum. Berikut ini beberapa fungsi usus besar selengkapnya:
Fungsi Usus Besar
- Menyerap cairan dan garam dari makanan yang telah melalui usus besar.
- Untuk mencaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui penyerapan air dalam saluran pencernaan.
- Sebagai tempat diproduksinya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen pembekuan darah.
- Melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri dengan lendirnya.
- Menyeimbangkan pH makanan dengan cara menghasilkan larutan alkali dan terdapat bakteri yang memproduksi lemak sehingga keasaman makanan dapat dinetralisir.
- Tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Bagian-Bagian Usus Besar dan Fungsinya
Berikut ini bagian-bagian usus besar lengkap dengan fungsinya:
1. Sekum (Caecum)
Sekum atau Caecum merupakan bagian pertama dari usus besar yang berbentuk seperti kantong. Bisa dikatakan bahwa Sekum adalah gabungan dari bagian terakhir usus halus (ileum) dengan bagian pertama usus besar. Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm. Fungsi utama dari kantong ini adalah untuk melakukan penyerapan nutrisi yang tidak diserap di usus halus.
2. Kolon Asenden
Kolon Asenden merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai dari dasar perut (kanan) sampai ke hati. Kolon asenden merupakan bagian awal dari usus besar. Fungsi utama dari kolon asenden adalah untuk menyerap makanan yang belum terserap di usus halus.
3. Kolon Tranversum
Kolon tranversum merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon tranversum melekat pada perut, jaringan yang bertugas untuk menopang perlekatan ini disebut jaringan omentum. Fungsi utama dari kolon tranversum adalah untuk menyempurnakan penyerapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.
4. Kolon Desenden
Kolon Desenden merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang bergerak memanjang ke bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara dan membantu menyesuaikan kepadatan feses.
5. Kolon Sigmoid
Kolon Sigmoid adalah lanjutaan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk seperti huruf S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid memiliki jaringan otot kuat sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke rektum.
6. Rektum
Rektum merupakan bagian terakhir dari usus halus dengan struktur lapisan mukosa yang tebal dan kaya akan pembuluh darah. Fungsi utama dari rektum adalah tempat penyimpanan sementara feses yang kemudian akan disekresikan keluar melalui anus. Penumpukan feses akan merangsang saraf yang terdapat pada rektum untuk melakukan defekasi (BAB).
Lapisan-Lapisan Pada Usus Besar
Struktur usus besar disusun oleh 4 dinding lapisan yang menyusunnya dari luar ke dalam yaitu sbb:
1. Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa pada usus besar berupa jaringan ikat yang ditutupi oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa memiliki rongga-rongga kecil tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas gerakan otot.
2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus besar merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari. Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ pencernaan selanjutnya.
3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus besar memegang peranan penting dalam mengedarkan makanan yang diserap.
4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari seluruh kelenjar yang terdapat di usus besar. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
Gangguan/Kelainan/Penyakit Pada Usus Besar
Berikut ini beberapa contoh gangguan/kelainan/penyakit pada usus besar beserta penyebabnya:
1. Sembelit
Sembelit merupakan masalah ringan yang bisa dialami oleh bagian usus besar manusia. Sembelit adalah suatu masalah pencernaan dimana feses yang ada di dalam rektum sulit untuk dikeluarkan oleh anus. Penyakit ini banyak disebabkan oleh melambatnya gerakan limbah di dalam saluran pencernaan. Karena bergerak terlalu lambat, penyerapan air di dalam saluran pencernaan tersebut cenderung banyak dan membuat feses dalam kondisi kering. Penyerapan air yang berlebihan itu juga membuat feses menjadi keras.
2. Diare
Jika ada sembelit, maka ada penyakit diare. Diare disebabkan oleh pergerakan limbah di dalam saluran pencernaan yang terlalu cepat sehingga air tidak terserap secara sempurna. Diare disebabkan oleh memakan makanan yang tinggi serat, stress, infeksi dan masih banyak lagi lannya.
3. Gas Intestinal
Penyakit lainnya dalam usus besar adalah gas intestinal dimana gas itu dihasilkan ioleh interaksi antara bakteri dengan makanan yang tidak bisa tercerna. Gas itu bisa menyebabkan bau busuk dihasilkan oleh usus besar.
4. Penyakit Kondisi Serius
Penyakit seperti kanker kolon dan juga kanker rektum merupakan kondisi serius yang harus diperhatikan. Kondisi serius itu disebabkan oleh racun yang terlalu lama menempel pada usus besar dan tidak bisa dikeluarkan. Akibatnya toksin dan racun itu akan mengendap lama di sana dan menimbulkan gangguan pencernaan. toksin tersebut akan menimbulkan munculnya sel atau jaringan abnormal di dalam usus besar dan menimbulkan kanker.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang gambar bagian-bagian usus besar, fungsi usus besar dalam sistem pencernaan serta contoh penyakit yang berhubungan dengan usus besar. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar